Minggu, 01 Februari 2009

Anda ingin penghasilan tambahan? Jadilah Agen Kami di Wilayah Anda


Untuk konsultasi atau berminat menjadi AGEN ROSELLA hubungi :

Email : zuldewan@gmail.com

Agen kami sudah tersebar di seluruh Indonesia, ayo join sekarang! Kami juga menyediakan manisan Rosella, sirup, selai, bubuk.

Artikel Rosella


Menghambat pembentukan lemak dan memungkinkan diberikan pada bayi

TEH merupakan minuman yang paling mudah ditemui. Bahkan, bisa dianggap salah satu daily drink masyarakat hampir disemua negara setelah air putih.Selain menyegarkan, teh mempunyai manfaat lain. Yaitu, mencegah terjadinya proses aterogenesis (pembentukan tempelan lemak di dinding pembuluh darah). Hal ini disampaikan oleh Dr. Siti Chusnul Yusmiati STp Mkes.
Sebagaimana tumbuhan berwarna kuat lain (merah, kuning, ungu) teh juga mengandung polifenol. Bahan ini mempunyai struktur ikatan rangkap yang bereaksi dengan radikal bebas. Itulah sebabnya polifenol begitu penting dikonsumsi.Bahan ini bersifat antioksidan. "Ini merupakan senyawa yang bisa mengikat radikal bebas dan menekan proses oksidatif," jelas dosen Akademi Analis Kesehatan YPM Sidoarjo itu.Bahkan, teh mempunyai kadar polifenol paling tinggi. Lebih spesifik teh hijau dan teh merah. Teh hijau merupakan teh yang berasal dari pucuk daun teh yang diolah tanpa fermentasi. Teh hijau mempunyai taste pahit dan sepat ketika dicecap. Ketika diseduh warnahnya bening kehijauan. Teh merah disebut juga teh rosella. Ini bukan dari tanaman teh. Melainkan dari mahkota bunga rosella. Berbeda dengan kebanyakan teh, rosella mempunyai taste sedikit asam. Sebab, terdapat kandungan asam sitrat dan asam askorbat.Dengan mengkonsumsi teh hijau maupun teh rosella, maka pasokan antioksidan dalam tubuh yang tadinya tak cukup ampuh menangkal si radikal bebas, bertambah. Kondisi ini akan memperbaiki stress oksidasi."Efek baik lainnya, kecepatan proses pembentukan sumbatan oleh lemak dipembuluh darah juga diperlambat. Sehingga risiko penyakit kardiovasikuler bisa dihindari," jelas perempuan yang baru saja menjalani ujian terbuka desertasi doktor yang mengambil tema Potensi Antioksidan dalam Ekstrak Teh Merah dan Teh Hijau terhadap Proses Aterogenesis pada Tikus dengan Diet Aterogenik di Pasca Sarjana Unair, kemarin (28/8)/.Untuk mendapatkan menfaat tersebut, kata Chusnul, bisa didapat dengan mengkonsumsi 2-5 cangkir teh hijau atau merah setiap hari. Berdasar survei dibeberapa negara, mereka yang mempunyai kebiasaan mengkonsumsi teh 2-5 gelas teh hijau setiap hari selama 10 tahun beresiko aterosklerosis (penumpukan lemak di dinding pembuluh darah) lebih kecil.Namun, memang, supaya bahan aktif dalam teh hijau atau teh merah tidak banyak terbuang, cara penyajiannya harus tepat. Menurut Chusnul, baik teh hijau atau teh merah cukup disajikan dengan jalan diseduh air panas bersuhu 80 derajat Celsius. Ini setara dengan suhu air panas dalam termos. "Hindari menyeduh dengan air bersuhu lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terbuangnya zat-zat aktif di dalam teh.Lantas kapan teh hijau dan teh merah mulai dikonsumsi? "Sedini mungkin," tegas Chusnul. Sebab, pada dasarnya tubuh secara alami membentuk foam cell. Inilah sel penanda dini aterosklerosis. Karena, tubuh memproduksi kolesterol alami. Bahkan, sejak bayi dilahirkan ke dunia, foam cell tersebut sudah terbentuk.Karena alasan itulah pemberian antioksidan sedini mungkin bisa membantu. "Teh memungkinkan bisa diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Saat sudah tidak mengkonsumsi ASI eksklusif," kata ibu tiga anak itu.

Melawan Osteoporosis

Jika konsumsi kalsium Anda kurang, merokok dan sering minum alkohol, jarang berolahraga dan jarang terpapar matahari, apalagi bila tinggi badan Anda menjadi berkurang, maka waspadalah. Bisa jadi Anda terkena osteoporosis.
Osteoporosis adalah penyakit yang ditandai oleh berkurangnya massa tulang dan adanya perubahan mikroarsitektur jaringan tulang. Hal itu berakibat menurunnya kekuatan tulang dan meningkatnya kerapuhan tulang serta risiko terjadinya patah tulang.Penyakit osteoporosis ini sering disebut sebagai silent disease sebab tidak menunjukkan gejala klinis. Seolah-olah seseorang yang terkena osteoporosis sifatnya mendadak dan bisa berujung pada kematian.Karena osteoporosis ini sangat berbahaya, terutama pada mereka yang berusia senja, maka koreografer dan penari Jawa klasik, Retno Maruti—yang kini berusia 60 tahun—sangat memerhatikan asupan kalsium yang dikonsumsinya dan tetap beraktivitas rutin. "Kesehatan tulang sangat penting, terutama terkait dengan kebebasan fisik untuk bergerak," kata Retno Maruti, yang menjadi duta osteoporosis Indonesia untuk International Osteoporosis Foundation (IOF) sejak 2003.Di Indonesia, banyak orang yang sudah berusia senja kini tidak mampu bergerak bahkan beraktivitas banyak. Malah ada yang sudah bungkuk, membawa tongkat atau hanya bisa duduk di kursi roda lantaran didera osteoporosis. Alhasil, karena osteoporosis, fisik mereka terbelenggu.Kenyataan inilah yang menggugah kesadaran Retno Maruti untuk menjaga pola makan dan gaya hidupnya. Ia berupaya mengonsumsi makanan sehat, termasuk susu sesuai kebutuhannya, serta tetap mengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) dan terus berlatih menari."Kalau kecapaian, salah bergerak, sehingga membuat otot sakit, itu pernah saya alami. Tetapi saya tidak memforsir diri dan selalu melakukan pemanasan atau mempersiapkan otot sebelum menari," katanya.Retno Maruti sadar betul betapa berbahayanya osteoporosis dan pentingnya hidup sehat untuk melawan osteoporosis. Karena itu, tambahnya, "Kita semua perlu mengonsumsi susu, makanan sehat, dan olahraga yang teratur. Yang terpenting adalah mengatur keseimbangan hidup."Didahului osteoponiaSebelum terjadi osteoporosis, penderita terlebih dahulu mengalami osteoponia, yaitu suatu kondisi hilangnya sejumlah massa tulang akibat berbagai keadaan.Hasil penelitian Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan Departemen Kesehatan bekerja sama dengan PT Fonterra Brands Indonesia (2005) ditemukan bahwa prevalensi osteoponia mencapai 41,8 persen dan 10,3 persen menderita osteoporosis. Artinya, dua dari lima penduduk Indonesia memiliki risiko terkena osteoporosis.Penelitian tersebut dilakukan di beberapa wilayah di Indonesia, yaitu Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Penelitian itu melibatkan sampel hingga 65.727 orang (22.799 laki-laki dan 42.928 perempuan).Cara pengumpulan data adalah dengan pemeriksaan densitas massa tulang, parameter untuk mengukur kepadatan tulang, dan dilakukan dengan menggunakan alat "Sahara Clinical Bone Sonometer".Dari penelitian itu didapat data bahwa prevalensi osteoporosis pada umur kurang dari 55 tahun lebih tinggi pada laki-laki, tetapi setelah umur di atas 55 tahun ternyata prevalensi osteoporosis lebih tinggi pada perempuan. Bahkan pada usianya prevalensi pada perempuan dua kali lebih besar daripada laki-laki.Hal ini kemungkinan disebabkan gaya hidup yang menghambat penyerapan kalsium, misalnya merokok dan mengonsumsi alkohol. Sementara itu, kenaikan pada perempuan di atas 55 tahun kemungkinan besar disebabkan hormon estrogen yang sudah menurun saat menopause.Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan I Nyoman Kandun, ada faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi, yakni usia (populasi kenaikan usia lanjut Indonesia 9,77-11,34 persen per tahun, tahun 2005 mencapai 18,4 juta jiwa), jender, genetik, dan ras. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah immobilitas, postur tubuh kurus, kebiasaan merokok, alkohol, minuman karbonat, kafein, asupan gizi rendah, kurang pajanan sinar matahari, penggunaan obat dalam waktu lama (kortikosteroid, sitostatika, antikejang, antikoagulan/ heparin, warfarin), dan lingkungan.Lebih baik mencegahSaat acara peringatan Hari Osteoporosis Sedunia di Dubai, 21 Oktober 2007, Chief Executive Officer IOF Daniel Navid menyatakan, osteoporosis memerlukan perhatian serius dari pemerintah di semua negara, termasuk Indonesia. Masyarakat harus diberi pendidikan akan pentingnya nutrisi, juga harus ada akses pengobatan bagi warga masyarakat."Jika tidak memberi perhatian pada bahaya osteoporosis, pemerintah akan mengeluarkan lebih banyak untuk mengatasi dampaknya. Oleh karena itu, lebih baik kita mencegah osteoporosis, " kata Daniel Navid.Menurut Daniel Navid, jika tulang punggung telah mengalami osteoporosis dan tidak mendapatkan pengobatan, orang tersebut akan menjadi lemah secara fisik. Secara psikologis mereka pun kehilangan harapan dan merasa tidak berguna.Pradeep Pant, Regional Managing Director Fonterra, mengemukakan fakta bahwa satu dari tiga perempuan dan satu dari lima laki-laki di atas 50 tahun di dunia terkena osteoporosis. "Ada tiga poin yang kini harus kita lakukan, yaitu membuat pemerintah peduli pada bahaya osteoporosis; membuat masyarakat peduli osteoporosis; dan sekaligus mengenali bahaya osteoporosis, " kata Pradeep Pant.Kini, jika kita telah peduli pada kesehatan tulang, sebaiknya mulai rutin mengonsumsi kalsium. Yang menyedihkan adalah fakta bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi kalsium masih sangat rendah: 254 mg per hari. Padahal, menurut standar internasional, kalsium yang harus dikonsumsi oleh orang dewasa adalah 1.000-1.200 mg per hari.Selain dari susu, kalsium bisa diperoleh dari makanan sehari-hari seperti keju, yoghurt, teri kering, rebon, teri segar, sarden kaleng, daun pepaya, bayam, sawi, brokoli, kacang panjang, susu kedelai, tempe dan tahu, dan serealia seperti jali dan havermut.Jika ongkos pengobatan atau dampak osteoporosis ternyata mahal harganya, kenapa tidak kita mulai perbanyak konsumsi kalsium yang harganya tidak seberapa dan ada di sekitar kita? Mari menikmati usia senja tanpa osteoporosis. ...*jangan lupa Rosella kaya akan kalsium yg bisa membantu melawan osteoporosis

Kamis, 29 Januari 2009


Artikel Rosella (Kompas selasa 22 April 2008)

Rosella, Halau Hipertensi Sekuat Captopril

Bunga hibiscus mengandung zat besi, vitamin A dan C, kalsium, serta serat

Selasa, 22 April 2008 18:17 WIB
MENURUT data dari National Heart, Lung and Blood Association, hampir sepertiga warga negara Amerika menderita hipertensi. Hipertensi terjadi seperti sebuah selang kecil tipis berisi terlalu banyak air yang menekan. Bila terus menerus menekan, selang akan bocor dan selang bisa jadi bakal pecah.
Hal yang sama juga bisa terjadi pada pembuluh darah. Tekanan yang begitu kerap atau intens bakal membahayakan organ-organ lain seperti ginjal, jantung menimbulkan masalah sehingga muncul stroke, kebutaan, dan lain-lainnya.
Untuk mengontrol hipertensi, dokter biasanya merekomendasikan perubahan gaya hidup—olahraga, rileksasi, menghidari asupan garam—ditambah pengobatan. Selanjutnya, teh hibiscus bisa jadi tambahan terapi.
Tampaknya hibiscus atau yang kerap kita kenal sebagai bunga sepatu mampu menurunkan tekanan darah. sama seperti obat penurun tekanan darah, bunga berwarna merah juga kuning ini dikatakan dapat membuka pembuluh darah lebih lebar, menurunkan kekentalan darah dan meningkatkan produksi urin sehingga dapat mengurangi volum darah.
Teh hibiscus dibuat dari bunga Hibiscus sabdariffa, kadang-kadang disebut Rosella atau Karkade. Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Phytomedicine tahun 2004, para pasien minum setiap hari 10 gram bunga kering yang diseduh.
Hasilnya menunjukkan bahwa teh ini dapat mengontrol hipertensi jenis ringan maupun sedang seefektif Captopril, obat yang biasa digunakan untuk mengatasi hipertensi dan gagal jantung.
Hibiscus juga dikatakan bekerja cepat. Journal of Ethnopharmacology melaporkan bahwa setelah 12 hari, 31 pasien yang mengonsumsi teh Hibiscus rata-rata mengalami penurunan tekanan darah hingga 11,2 persen untuk tekanan sistolik dan 10,7 persen untuk tekanan diastolik.
Normalnya, tekanan sistolik 120 dan diastolik 80, artinya teh hibiscus dapat menurunkan tekanan darah hingga kondisi normal selama kurang lebih tidak sampai dua minggu. Bagaimana para penderita hipertensi sebaiknya menggunakan herba ini?
Ellen Kamhi, Ph.D, RN dan kawan penulis dari The Natural Medicine Chest (Evans & Co.,2000) merekomendasikan agar memberitahukan penggunaan herba ini kepada dokter sementara Anda menggunakan obat atau meninggalkan obat ini sambil mengecek tekanan darah setiap hari.
“Rasio dan risiko penggunaan herba dalam hal ini tentu saja lebih aman dan lebih baik dibanding obat. Karena itu cobalah untuk menggunakannya,” ujar Ellen.

Minggu, 25 Januari 2009


Rabu, 2009 Januari 14

Artikel Rosella

Tanaman ROSELLA adalah sejenis semak (perdu) penghias di hampir seluruh wilayah tropis dunia. Konon, asal ROSELLA Florida Cranberry adalah dari Afrika Barat.
Masyarakat pada umumnya telah mengenal Kenaf atau ROSELLA (Hibiscus cannabinus) sebagai tanaman penghasil serat karung dan kembang sepatu (Hibiscus rosasinensis). Sedangkan Bunga ROSELLA merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), belum begitu dikenal.
Bunga ROSELLA merah (Hibiscus sabdariffa Lynn), dikenal dengan berbagai nama, antara lain, Jamaican Sorrel (India Barat), Oseille Rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Spanyol), Carcade (Afrika Utara), dan Bisap (Senegal), Vinagreira, Zuring, Carcade, atau asam Citrun (Indonesia). Dalam bahasa Melayu, tanaman ini dikenal dengan nama Asam Paya, Asam Kumbang atau Asam susur.
Pohon ROSELLA tumbuh dari biji dengan ketinggian bisa mencapai 3-5 meter serta mengeluarkan bunga hampir sepanjang tahun.
Kandungan Kimiawi ROSELLA
Hampir seluruh bagian, terutama kelopak bunga, biji, daun dan akar tanaman ROSELLA bermanfaat sebagai obat dan perawatan kesehatan tubuh.
Bagian bunga ROSELLA yang bisa diproses menjadi makanan dan minuman ialah kelopak bunganya (kaliks) yang berwarna merah keungu-unguan, rasa yang amat masam, dan memiliki aroma yang khas.
Kandungan Vitamin C yang tinggi pada kelopak bunga ROSELLA mampu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap berbagai macam penyakit dan sebagai antioksidan.
Kelopak bunga ROSELLA juga kaya akan vitamin A, B1, B2, niasin dan vitamin D, serta mengandung mineral, seperti Kalsium, Fosfor, Potassium dan Zat Besi yang sangat penting untuk tubuh.
Dalam 100 gr., kelopak bunga ROSELLA, mengandung unsur-unsur, seperti berikut:
• Kalori 49 kal.• H2O 84,5%.• Protein 1,9 gr.• Fats 0,1 gr.• Karbohidrat 12,3 gr.• Fiber 1,2 gr.• Kalsium 0,0172 gr.• Phospor 0,57 gr.• Besi 0,029 gr.• B-karotene 3 gr.• Asam askorbat 0,14 gr.• Abu 6,90 gr.• Thiamine 0,117 mg.• Riboflavin 0,277 mg.
Kandungan asam amino pada kelopak Bunga ROSELLA mampu mensuplai kebutuhan 18 dari 22 jenis asam amino pada tubuh manusia. Dua jenis asam amino yang terdapat dalam kelopak bunga ROSELLA adalah arginie dan lysine.
Selain itu, terdapat beberapa senyawa penting, seperti campuran asam sitrat dan asam malat. Kandungan asam askorbat dan betakarotin yang tinggi merupakan sumber antioksidan yang sangat efektif dalam menangkal berbagai radikal bebas.
Unsur penting lainnya yang terkandung dalam kelopak bunga ROSELLA adalah grossypeptin, anthocyanin dan gluside hibiscin. Selain itu kelopak bunga ROSELLA merah juga mengandung asam organik, polisakarida, dan flavonoid.
Manfaat Bunga ROSELLA
Mengkonsumsi langsung kelopak bunga ROSELLA atau produk olahan ROSELLA lainnya secara benar dan teratur; baik sebagai bahan makanan, minuman, obat ataupun jamu herbal, dapat menyembuhkan berbagai macam gangguan kesehatan dan penyakit.
Kandungan herba pada kelopak bunga Rosella ini dapat mengatasi berbagai macam penyakit, di antaranya:
• Membantu menurunkan Tekanan Darah Tinggi.• Menurunkan kadar Gula Darah.• Mempercepat pemecahan darah beku di otak.• Mencegah Stroke dan Hypertensi.• Menurunkan Asam Urat.• Menurunkan Kolesterol.• Menghancurkan Lemak.• Melangsingkan tubuh.• Menyembuhkan Maag.• Mencegah Kanker, Tumor dan Kista.• Meredakan Peradangan Sendi.• Mengurangi Stress.• Migrain.• Demam tinggi.• Merangsang selera makan.• Kandungan glycosides-nya sebagai penawar luka.• Meningkatkan sistem Syaraf dan meningkatkan Daya Ingat.• Melancarkan Buang Air Kecil.• Mempunyai unsur antipyretic yang menurunkan Panas Dalam.• Merangsang pembentukan lipid dan protein yang amat berguna untuk Kesehatan Kulit.• Kandungan asiaticosides-nya diklarifikasi sebagai Antibiotik.• Dapat meredakan Batuk Kronis.• Mengurangi efek buruk Minuman Keras.• Mengurangi kecanduan NARKOBA.• Mengurangi kecanduan Rokok.• Memperbaiki pencernaan dan melancarkan Buang Air Besar.• Menghilangkan Wasir.• Penetral Racun dalam tubuh.• Membantu kecerdasan otak anak sejak dalam kandungan.• Meningkatkan Gairah Seks.• Pengganti cairan electrolyte tubuh yang hilang.• Sebagai tonicum yang menyegarkan.• Akar ROSELLA yang berasa pahit, berkhasiat untuk penambah stamina dan keperkasaan.• Rosella juga bermanfaat bagi penderita arteriosclerosis dan sebagai antiseptik usus.• Daun ROSELLA yang telah diolah menjadi lotion.• Berkhasiat untuk mempercepat penyembuhan luka.• Mengobati kaki pecah-pecah.• Mempercepat pematangan bisul.• Melembutkan kulit (emollient).• Mengobati cacingan (antelmintik).• Sebagai antibakteri.• Menghancurkan Batu Ginjal.• Batuk dan radang tenggerokan.• Lemah syahwat dan kelesuan.• Gusi berdarah.• Penyakit kulit.• Gigitan Serangga.• Mengobati anemia.• Dapat mengurangi kepekatan/kekentalan darah.• Mencegah peradangan pada saluran kencing dan ginjal.• Penetralisir racun dalam tubuh.• Mencegah kekurangan Vitamin C.• Menurunkan kadar penyerapan alkohol.• Penghambat kekejangan (antispasmodik).• Penyejuk (astringent).
Selain dapat memberikan solusi pengobatan herba alami, Kelopak bunga ROSELLA juga dapat diolah menjadi bahan makanan. Kelopak bunga ROSELLA dapat diolah sebagai Juices, Sirup, Selai, Jeli, Saos, Wines, Permen dan Manisan. Hasil olahan ‘esence’ kelopak bunga ROSELLA dapat dimanfaatkan sebagai pewarna atau aroma masakan, kue, pasta gigi, lilin, cream dan Sirup.
Daun muda Bunga ROSELLA dapat dimakan sebagai salad. Biji bunga Bunga ROSELLA dipercaya mengandung minyak tertentu untuk awet muda dan akarnya sebagai penambah stamina.

Rosella dapat Mengatasi kanker payudara
Kanker payudara tidak lagi hanya menyerang kaum perempuan berusia di atas 40 tahun. Mereka yang berusia di bawah 30 tahun kini berisiko.
Hal itu dikemukakan ahli kanker, DR Sutjipto Sp.B (K) Onk kepada wartawan, di sela acara talk show “Think Smart, Prevent Early - always Care for Breast Cancer”, yang digelar Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Minggu (24/8).
“Sekarang ini banyak penderita kanker payudara berusia muda, bahkan tidak sedikit yang baru berusia 14 tahun,” katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan laporan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization - WHO), pada 2005 jumlah perempuan penderita kanker payudara mencapai 1.150.000 orang, 700.000 di antaranya tinggal di negara berkembang termasuk Indonesia.
“Yang membuat saya kaget, penyakit ini juga menyerang mereka yang berusia di bawah 30 tahun. Dulu jarang sekali,” katanya.
Sehubungan itu, remaja putri harus mewaspadai penyakit tersebut, apalagi sampai sekarang penyebabnya tidak diketahui secara pasti, kecuali faktor-faktor risikonya.
Menurut Sutjipto, beberapa faktor itu antara lain kebiasaan merokok, termasuk perokok pasif, minuman beralkohol, dan makanan tinggi lemak, juga melahirkan di atas usia 30 tahun.
Gejalanya 80 persen ditandai timbulnya benjolan di payudara yang mengeluarkan cairan tidak normal berwarna kemerahan, eksim yang tidak sembuh-sembuh di sekitar puting susu.
Istilah inkubasi tidak dikenal dalam kasus kanker payudara.
Sutjipto menjelaskan, kanker payudara terjadi karena adanya perubahan sel normal menjadi tidak normal, dan ini berlangsung selama bertahun-tahun yang disebut biomoleuler.
“Biomolekuler adalah perubahan inti sel menjadi tidak normal yang disebabkan zat radikal bebas. Bila molekul kehilangan elektron, ia akan mencarinya dari sel normal dan akhirnya merusak sel normal tersebut dan membuatnya menjadi sel kanker,” katanya.
Masa haid yang lebih cepat juga harus diwaspadai sebagai gejala kanker payudara.
Paling tidak hal itu dikemukakan oleh bintang film Rima Melati, yang hadir dalam talk show sebagai nara sumber.
“Menstruasi yang terlambat juga merupakan salah satu gejala,” kata aktris bernama asli Lintje Tambayong ini.
Ia mengatakan faktor makanan cepat saji (instan) pun merupakan faktor paling tinggi.
Mengaku terserang kanker payudara saat berusia 50 tahun, Rima Melati mengatakan dirinya terlambat memeriksakan diri ke dokter dan harus menjalani operasi pengangkatan pada 1990.
“Saya diperiksa ketika sudah sampai stadium tinggi, 3B. Tapi dulu kan memang tidak ada informasi sama sekali tentang penyakit ini,” katanya.
Karena itu, ia sangat menyarankan kaum remaja putri saat ini harus meninggalkan gaya hidup tidak sehat seperti kebiasaan merokok. mengonsumsi minuman keras dan makanan lemak tinggi.
Disinilah perlunya kita memperhatikan kesehatan sejak dini, dan jangan dianggap sepele nanti…aja deh periksa toh masih muda. Nah perkataan seperti itu yang sebenarnya menjadikan penyakit kanker ini semakin merajalela sehingga tidak memandang usia lagi.
Kesehatan itu mahal kesehatan itu penting dan seberapa pentingkah kesehatan bagi kita semua. Jagalah masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, paribahasa itu sudah sangat jelas artinya.
“Jadi, segeralah periksakan diri ke dokter bila timbul gejala. Lebih dari itu, jangan menikah di atas usia 30 tahun deh. Udah rugi, berisiko pula,” katanya.
Dan satu lagi ada penemuan teh merah (Rosella tea) yang konon katanya diunggulkan sebagai herba Antikanker dan Antihipertensi Di antara banyak khasiatnya, teh merah (Rosella tea).Ini sesuai dengan uji pra klinis yang dilakukan oleh Yun Ching Chang, seorang peneliti dari Institute of Biochemistry and Biotechnology, Chung Shan Medical University di Taiwan.
Yun Ching Chang menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak kering Rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 (kanker darah atau leukemia). Pigmen ini jugs berperan dalam proses apoptosis (bunuh diri) sel kanker.
Umumnya masyarakat mengenal dengan nama Rosela, Rosella atau Roselle (Hibiscus sabdariffa L.). Dari segi kesehatan, ternyata Rosela mempunyai manfaat untuk pencegahan penyakit. Menurut penelitian Ballitas Malang, bunga rosella, terutama dari tanaman yang berkelopak bunga tebal (juicy), misalnya Rosela Merah berguna untuk mencegah penyakit Kanker dan Radang, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah dan melancarkan buang air besar.


Rosella menurunkan berat badan
Teh adalah sudah sangat dikenal dan menguntungkan bagi kesehatan kita. Teh dapat membantu :- Menambah sistem imun / kekebalan dalam tubuh- Menurunkan kadar gula darah dan kolesterol- Mencegah terjadinya lubang dan kerusakan pada gigi- Memperlambat proses penuaan dini- Meningkatkan tekanan darah- Mencegah radang sendi- Mempertajam daya pikir dan konsentrasi- Mengurangi resiko terkena stroke, serangan jantung, kanker dan masih banyak lagi manfaat yang bisa diperoleh dari teh
Sekarang saatnya merasakan manfaat Teh Rosella Merah, tidak hanya menguntungkan bagi kesehatan akan tetapi mampu membantu peminum teh untuk menurunkan berat badan.
Teh Rosella Merah mempunyai manfaat sangat luar biasa mampu menurunkan berat badan dengan aman dan tentunya dengan jalan menyehatkan. Sederhananya temukan Teh yang anda sukai, minumlah setiap hari, ikuti pola makan sehat, dan lihat hasilnya berat badan anda.
Pada prinsipnya Teh mampu menurunkan berat badan yang datangnya dari sinergi 3 kandungan utama yakni : kafein sebagi perangsang, L-theanine yang berguna menetralkan efek berbahaya dari kafein dan menahan nafsu makan dan EGCC, yang mana anda bisa membakar lemak lebih cepat dan lebih efektif. Dengan kata lain mengurangi nafsu makan dan merangsang metabolisme tubuh.
Jangan khawatir anda tidak akan merasa lapar dengan mengatur pola diet yang benar. Menjaga pola makan dengan tetap makan makanan lengkap untuk sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Atau sebagai pilihan lain untuk malam hari makanlah buah dan sayur sebagai pengganti dari nasi. Semua makanan yang enak tetap bisa anda nikmati . Dengan Teh Rosella Merah anda akan menjadi lebih sehat dan berat badan turun dengan manfaat yang di dapat dari setiap tegukan yang anda nikmati.
Minum Teh Rosella Merah dapat memelihara kesehatan yang baik dan tentunya akan memudahkan hidup kita jadi lebih baik pula.Lebih ramping, lebih energik dan lebih sehat dengan minum Teh Rosella Merah.

Artikel Rosella


Diabetes siapa takut!
Penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan yang berbahan baku tepung seperti roti dan mie selama menjalankan ibadah puasa, dan sebaiknya mengkonsumsi makanan saat berbuka puasa dalam jumlah kecil namun lebih sering. Menurut pakar gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr H Hardinsyah MS, jenis makanan yang dikonsumsi penderita diabetes pada dasarnya tidak berbeda pada saat puasa ataupun tidak puasa. Hanya saja, makan hanya dalam jumlah kecil dan lebih sering.
Makanan berbahan baku tepung-tepungan sebaiknya dihindari karena makanan jenis ini lebih cepat diubah menjadi glukosa (gula darah). Sebaliknya, makanan berserat seperti sayur dan buah harus diperbanyak karena makanan berserat lebih lambat diubah menjadi glukosa. Dengan pelepasan secara lambat, maka kadar gula darah akan lebih stabil.
Dalam banyak kasus, penderita penyakit tertentu seperti maag, hipertensi, hiperkolesterol dan diabetes yang tetap melaksanakan puasa mendapat manfaat dan berkah penyembuhan dari puasa. Pada penderita maag misalnya, saat berpuasa, karena aktivitas makan berkurang, organ yang bekerja mengeluarkan enzim dalam lambung bisa sejenak beristirahat dan kesempatan ini dimanfaatkan untuk regenerasi sel organ.
Namun, untuk penderita maag sebaiknya menghindari makanan berbahan baku tepung, makanan yang manis serta daging yang mempercepat pengeluaran asam lambung. Ketika berpuasa kegiatan jantung menurun dan menjadi sekitar setengahnya. Sekitar separuh darah digunakan untuk kerja otak, otot dan ginjal sehingga semakin besar peluang untuk membersihkan diri dari berbagai racun sisa metabolisme tubuh.
Berbagai faktor penyebab peningkatan denyut jantung dan tekanan darah dapat dikendalikan dengan berpuasa yang baik, karena pada saat berpuasa akan terjadi pengendalian emosi, keseimbangan istirahat, serta pengaturan makan dan minum. Hasil penelitian tentang puasa dan tekanan darah menunjukkan, tekanan darah orang yang berpuasa relatif konstan pada nilai yang normal. Bagi penderita hipertensi disarankan agar menghindari makanan awetan dalam kaleng, makanan dengan penyedap atau terlalu asin, serta memperbanyak makan sayur.
Tapi bisa di kurangi dengan mengkonsumsi teh merah, yang berdasarkan penelitian bisa mengurangi kadar gula darah penderita diabetes. Dilansir dalam www.hort.com, khasiat Rosella telah diakui di India, Afrika & Meksiko Uji Farmaloginya Senegal, mereka merekomendasikan bubuk atau Teh Rosella / Calyx osella bermanfaat menurunkan tekanan darah dan membantu menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes. Mekanisme kerjanya (senyawa aktifnya membantu melancarkan peredaran darah dengan mengurangi derajat fiskositas kekentalan) darah, dengan begitu kerja jantung memompa darah pun semakin ringan dan otomatis tekanan (darah) rendah. Semua itu tak lepas dari peran asam organic olisakarida dan flafonoid yang terkandung di dalamnya.
Sementara itu, Maureen Williams, ND, seorang dokter naturopati dari Bastyr University di Seattle, Amerika Serikat, telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan apa pun sejak sebulan sebelum penelitian diujikan.Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh Rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolic berkurang hingga sepuluh angka untuk 79% orang yang mengonsumsi teh Rosella dan 84% pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi. Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak Rosella selain jantung berdebar.